Minggu, 10 Juni 2012

study case for uas (Manajemen Pemasaran IT)


Study Case
Museum is an interesting place for domestic or international tourist to visits. Some of museum in Indonesia urgently needs preservation and restoration by the government, social organization, non profit organization even UNESCO.
Unfortunately the awareness to visit museum still low for local young generation, but some of non profit and social organization are willing to encourage the community to save the museum by held an attractions and activities to support funding and donations.
We can study the relation of Marketing performance measurement and management (MPM) also Integrated marketing communication (IMC) in museum case.
Why?
From Marketing performance measurement and management (MPM), we can analyze and making improvement for museum to attract visitors, with:
1.    Focus in making strategy
2.    How to marketing the museum for the public to attract their interest.
3.    Making the statistical of visitors as measurement to manage marketing performance
From Integrated Marketing Communication (IMC), we can make all marketing aspects as communication to public, with:
1.    Public relation
2.    Advertising
3.    Etc…

.   


Materi uas (Manajemen Pemasaran IT)

1.  Marketing performance measurement and management (MPM)
Marketing performance measurement and management (MPM) is a term used by marketing professionals to describe the analysis and improvement of the efficiency and effectiveness of marketing.[1] This is accomplished by focus on the alignment of marketing activities, strategies, and metrics with business goals.[2] It involves the creation of a metrics framework to monitor marketing performance, and then develop and utilize marketing dashboards to manage marketing performance.[3][3][4][5]
Performance management is one of the key processes applied to business operations such as manufacturing, logistics, and product development. The goals of performance management are to achieve key outcomes and objectives to optimize individual, group, or organizational performance. MPM however, is more specific. It focuses on measuring, managing, and analyzing marketing performance to maximize effectiveness and optimize the return of investment (ROI) of marketing.[6] Three elements play a critical role in managing marketing performance—data, analytics, and metrics.[3]\

2. Integrated Marketing Communication (IMC)

Integrated Marketing Communication (IMC) A management concept that is designed to make all aspects of marketing communication (e.g., advertising, sales promotion, public relations, and direct marketing) work together as a unified force, rather than permitting each to work in isolation.
  • (p. 490) A technique that combines all the promotional tools into one comprehensive and unified promotional strategy.

  • Integrated marketing communications is the process a company adopts in order to integrate and coordinate its messages and media to deliver, clear reinforcing communication, p671.

  • the planning and execution of all types of advertising and promotion (that is, any marketing communication) for a brand, service, or company in order to meet a common set of communication objectives in support of a single positioning.

  • The use of a mix of all appropriate marketing communication disciplines, media and vehicles in a well coordinated campaign to achieve a unified objective or set of objectives.

  • A formal mechanism for uniting all the promotional efforts in an organization to make them more consistent and responsive to that organization's customers and other stakeholders.


Kamis, 12 April 2012

Pengertian Blue Ocean Strategy dan Red Ocean Strategy.

Blue ocean strategy  adalah istilah dalam ilmu manajemen strategi yang merujuk pada siasat untuk menciptakan pasar baru yang belum dipenuhi persaingan yang ketat. Hal ini dilakukan dengan menciptakan dan menjangkau demand baru yang belum dipikirkan oleh para pesaing.  Blue ocean strategy pada dasarnya merupakan sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui tawaran fitur produk yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur produk ini biasanya juga berbeda secara radikal dengan yang selama ini sudah ada di pasar.
Dengan cara seperti diatas, blue ocean mendorong pelakunya untuk memasuki sebuah arena pasar baru yang potensial, dan yang selama ini “dilupakan” oleh para pesaing. Hal ini tentu berbeda dengan red ocean, dimana semua kompetitor memberikan tawaran fitur produk yang seragam, sama, dan semua saling memperebutkan pasar yang juga sama. Alhasil, yang acap terjadi adalah pertarungan yang berdarah-darah, lantaran arena persaingan diperebutkan oleh para pemain yang menawarkan keseragaman produk dan pendekatan.
Contoh  yang paling fenomenal dari dari kisah blue ocean ini misalnya dapat dilihat pada kisah keberhasilan Yamaha dengan skutik Mio-nya. Dulu sebelum motor jenis ini muncul, pasar sepeda motor didominasi oleh jenis konvensional dengan Honda sebagai penguasanya.
Melalui skutik Mio, Yamaha mengintroduksi motor dengan fitur yang berbeda secara radikal dengan produk yang selama ini ada di pasaran. Ia juga segera membidik segmen pasar baru (new market segment) yakni para pelanggan perempuan (female bikers). Dengan pendekatan blue ocean ini, saat itu praktis Yamaha berenang dalam arena pasar baru, yang tidak ada players lain didalamnya. Dengan mudah Yamaha memimpin pasar baru itu, dan itu terus bertahan hingga kini. Keberhasilan ini memang fenomenal, sebab melalui Mio-lah, Yamaha kemudian pelan-pelan merangsek singgasana yang sudah puluhan tahun digenggam sang jawara, Honda.
Contoh  blue ocean strategy yang juga legendaris adalah drama kemenangan produk iPod dari Apple yang merebut habis pasar musik digital. Produk iPod ini sungguh inovatif, dan sama sekali berbeda dengan produk sebelumnya, seperti walkman atau CD music player yang dikuasai oleh Sony. Digitalisasi musik adalah fitur kunci dari iPod, selain kemudahan penggunaannya. Dengan segera iPod menguasai pasar baru musik digital, dan jauh meninggalkan Sony yang terpuruk dalam debu keterpurukan dan luka kekalahan.
Contoh lain  blue ocean strategy yang tak kalah dramatis tentu saja adalah kisah mendiang mbah Surip dengan lagu Tak Gendong-nya. Ketika arena musik tanah air didominasi oleh musik pop yang mendayu-dayu, ia hadir menawarkan produk dengan fitur yang secara radikal berbeda dengan yang selama ini ada di pasaran : sepotong lagu reggae yang jenaka dalam balutan gaya bohemian. Plus selarik tagline yang amat brilian : I love you full. Dengan segera ia menjelma menjadi ikon baru, menciptakan new market space, dan dalam arena ini ia dengan mudah menaklukkan pasar.
Kisah Yamaha Mio, iPod, dan mbah Surip adalah sepenggal kisah tentang bagaimana konsep blue ocean strategy dibentangkan dalam kenyataan. Semua kisah ini selalu diawali dengan kejelian melihat potensi pasar yang selama ini diabaikan oleh para kompetitor. Dan kemudian semuanya segera disertai dengan tawaran produk dengan fitur yang unik, inovatif dan berbeda (different) dengan yang selama ini ada di pasar.
Melalui cara itulah, para pelaku blue ocean strategy kemudian bisa menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new market demand dan sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Atau mungkin lebih tepatnya : mereka kemudian bisa meninggalkan para pesaingnya dalam rintihan kekalahan. Mio melesat jauh meninggalkan Honda Beat. iPod membuat produk audio Sony tergeletak sekarat dalam ambang kehancuran. Dan nama mbah Surip tiba-tiba melambung, sebelum akhirnya benar-benar melesat menembus langit tuju bidadari.
Strategi blue ocean tak pelak merupakan salah satu siasat yang barangkali mesti dilakukan manakala sebuah perusahaan hendak terus memenangkan kompetisi bisnis yang kian keras. Sebab dengan inilah, mereka kemudian bisa terus menciptakan produk inovatif yang akan digemari para pelanggannya. Dengan cara ini pula, para pelanggan akan senantiasa bisa jatuh hati dengan beragam produk yang ditawarkan; dan kemudian secara serentak berseru “We love your products full !

Sabtu, 07 April 2012

BRANDING


Branding : # memorize the product
                # for market recognize
                # diversiate product       
                " dari point di atas menghasilkan image untuk memulai market".
Example:
                     AQUA    VS    NESTLE
                  1. simple
                  2. easy to memorize
                  3. short
                  4.meaning
                  5. global
                  6. unique
                  7. adaptale.
# ide-ide yang akan menjalankan branding di masa depan pada setiap kelompok:
   1. Go green: Horticultura
   2. Moda Transportation
   3. Water Purified